Senin, 22 September 2008

Sharing tentang "The Teacher Makes the Difference" dengan Guru-guru di Makasar


(draf - kata kunci presentasi)

Aku seorang Guru.


I was born the first moment that a question leaped from the mouth of a child. Aku dilahirkan ketika sebuah pertanyaan muncul pertama kali dari mulut seorang anak.
I have been many people in many places. Aku telah menjadi bermacam-macam orang di berbagai tempat.


I am Socrates exciting the youth of Athens to discover new ideas through the use of questions. Aku adalah Socrates yang membangkitkan kaum muda Athena untuk menemukan ide-ide baru melalui berbagai pertanyaan.



I am Ann Sullivan tapping out the secrets of the universe into the outstretched hand of Helen Keller. Aku adalah Ann Sullivan yang mengalirkan rahasia alam semesta ke tangan Helen Keller yang terulur.


I am Aesop and Hans Christian Anderson revealing truth through countless stories. Aku adalah Aesop dan Hans Christian Anderson yang mengungkapkan kebenaran melalui cerita-cerita yang tak terhitung banyaknya.


I am Marva Collins fighting for every child’s right to an education. Aku adalah Marva Collins yang memperjuangkan hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan.


I am Mary McCloud Bethume building a great college for my people using orange crates for desks. Aku adalah Mary McCloud Bethume yang mendirikan sebuah perguruan tinggi besar bagi bangsaku dengan menggunakan peti-peti jeruk untuk meja belajar.


I have wept for joy at the weddings of former students, laughed with glee at the birth if their children and stood with head bowed in great confusion by graves dug too soon for bodies far too young. Aku menangis bahagia menyaksikan pernikahan para mantan muridku, tertawa gembira sewaktu anak-anak mereka lahir, dan berdiri tertunduk dengan penuh kebingungan di dekat makam mereka yang masih terlalu muda untuk meninggal.


Throughout the course of a day I have been called upon to be an actor, friend, nurse and doctor, coach, finder of lost articles, money lender, taxi driver, psychologist, substitute parent, salesman, politician and keeper of the faith. Sepanjang hari aku sudah bertugas sebagai seorang aktor, kawan, perawat dan dokter, pelatih olahraga, penemu artikel yang hilang, pemberi pinjaman uang, sopir taksi, psikolog, orangtua wali, salesman, politikus dan penjaga iman.


I am a paradox. I speak loudest when I listen the most. My greatest gifts are in what I am willing to appreciately receive from my students. Aku sebuah paradox. Aku berbicara paling lantang ketika aku sedang mendengarkan sebagian besar muridku berbicara. Anugerah terbesar yang kuterima adalah apa yang ingin kuterima dengan penuh penghargaan dari para muridku.
Material wealth is not one of my goals, but I am a full-time treasure seeker in my quest for new opportunities for my students to use their talents that sometimes lie buried in self-defeat. Harta benda bukanlah cita-citaku, tapi aku seorang pencari harta ketika aku mengejar kesempatan bagi para muridku untuk menggunakan talenta mereka yang kadangkala terpendam karena kegagalan dirinya sendiri.


I am most fortunate of all who labor. Aku paling beruntung dari semua orang yang bekerja.
But I have great allies: Intelligence, Curiosity, Parental Support, Individuality, Creativity, Faith. Love and Laughter all rush to my banner with indomitable support. Tapi aku memiliki sekelompok hal-hal yang hebat: kecerdasan, rasa ingin tahu, dukungan orang tua, kepribadian, kreativitas, iman. Kasih dan gelak tawa semuanya berlari mendukungku dengan gigih.
And who do I have to thank for this wonderful life I am so fortunate to experience, but you the public, the parents. For you have done me the great honor to entrust to me your greatest contribution to eternity, your children. Kepada siapa aku harus berterima kasih atas hidupku yang luar biasa ini, selain kepada kalian, masyarakat dan para orang tua. Anda telah memberiku kehormatan besar dengan mempercayakan sumbangsih terbesar kalian bagi kehidupan kekal, yaitu anak-anak kalian, kepadaku.


The Teacher Makes the Difference Guru Membuat Perubahan
If someone in your class had decided not to pay attention, would you have even noticed? How long before you spot somebody in your class who is not with it, and it drives you out of your chair to do whatever you need to do to get the guy back with you?Jika ada siswa di kelas Anda yang tidak memperhatikan, apakah Anda tahu? Berapa waktu anda butuhkan sampai Anda melihat ada siswa di kelas yang tidak punya perhatian, dan mendorong Anda untuk bangkit dari kursi untuk melakukan sesuatu yang dapat menarik kembali perhatian siswa tersebut?


What is teaching? Apa itu mengajar?
To provide information. Menyediakan informasi
To cover the material. Membahas materi
To impart knowledge or give instruction with an enthusiastic, winsome style and caring attitude. Memberikan pengetahuan atau pengajaran dengan gaya yang bersemangat, menarik, dan sikap yang penuh perhatian.
To teach is a coherent speaking of an adult located at the head of the class to a passive gathering of students. Mengajar adalah pidato yang masuk akal dari seorang dewasa yang berdiri di depan kelas kepada sekelompok murid yang pasif


What does the Bible say about teaching?Apa yang Alkitab katakan tentang mengajar?
"Now O Israel, listen to the statutes and the judgments which I teach you to observe, that you may live, and go in and possess the land which the Lord God of your fathers is giving you." Deuteronomy 4:1
"Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu." (Ul 4 :1)


What does the Bible say about learning?Apa yang Alkitab katakan tentang belajar?
And Moses called all Israel, and said to them, "Hear, O Israel, the statutes and judgments which I speak to your hearing today, that you may learn them and be careful to observe them." Deuteronomy 5:1
"Dan Musa memanggil seluruh orang Israel berkumpul dan berkata kepada mereka: Dengarlah hai orang Israel, ketetapan dan peraturan, yang pada hari ini kuperdengarkan kepadamu, supaya kamu mempelajarinya dan melakukannya dengan setia." (Ul 5 : 1)



LEARNER MAXIMS: PRINSIP-PRINSIP TENTANG PEBELAJAR:
1.Teachers are responsible to cause the students to learn.
Guru bertanggung jawab untuk menyebabkan murid belajar.
Winston Churchill
"Personally, I’m always ready to learn, although I do not always like to be taught."
"Aku pribadi selalu siap untuk belajar walaupun aku tidak selalu senang diajar."


LEARNER MAXIMS: PRINSIP-PRINSIP TENTANG PEBELAJAR:
1.Teachers are responsible to cause the students to learn. Guru bertanggung jawab untuk menyebabkan murid belajar.
2. Teachers will stand accountable to God for their influence. Guru akan bertanggungjawab kepada Allah atas pengaruh yang mereka miliki.
Teachers will stand accountable to God for their influence.
My brethren, let not many of you become teachers, knowing that we shall receive a stricter judgment. James 3:1
Saudara-saudara, janganlah banyak di antara kamu mau menjadi guru, sebab kita tahu bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat." (Yak 3:1)


LEARNER MAXIMS: PRINSIP-PRINSIP TENTANG PEBELAJAR:
3.Teachers are responsible because they control subject, style, and speaker. Guru bertanggung jawab karena mereka yang menentukan subjek pelajaran, gaya, dan pembicara.
The secret of being a successful teacher is to accept in a very personal way the responsibility for each student’s success or failure. Those teachers who do take personal responsibility for their failure tend to produce higher achieving students." --Shirley Hufstedler
Rahasia untuk menjadi guru yang sukses adalah mau menerima secara pribadi tanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan setiap muridnya. Guru yang rela bertangung jawab secara pribadi atas kegagalan muridnya cenderung menghasilkan murid yang lebih berprestasi. (Shirley Hufstedler)


LEARNER MAXIMS: PRINSIP-PRINSIP TENTANG PEBELAJAR:
4. Teachers should judge their success by the success of their students.
Guru seharusnya menilai keberhasilannya dengan melihat keberhasilan muridnya.


LEARNER MAXIMS: PRINSIP-PRINSIP TENTANG PEBELAJAR :
5. Teachers impact more by their character and commitment than their communication.
Guru lebih mempengaruhi murid dengan karakter dan komitmennya daripada dengan kemampuannya berkomunikasi.


LEARNER MAXIMS: PRINSIP-PRINSIP TENTANG PEBELAJAR :
6. Teachers exist to serve the students.
Guru ada untuk melayani murid.
"My job isn’t so much to teach as it is to help students learn. You can teach to a wall, but when you help someone learn, you have to get involved with the whole person." --Guy Doud
"Pekerjaanku tidak hanya mengajar, tapi lebih banyak membantu murid-murid belajar. Anda bisa saja hanya mengajar, tapi jika Anda membantu seseorang untuk belajar, Anda harus terlibat sepenuhnya dengan yang bersangkutan secara total (Guy Doud)


LEARNER MAXIMS: PRINSIP-PRINSIP TENTANG PEBELAJAR :
7. Teachers who practice these maxims can become master teachers. Guru yang menerapkan prinsip-prinsip ini dapat menjadi guru yang hebat.

"Cause to Learn" "Menyebabkan murid belajar"
The teacher should accept the responsibility of causing students to learn.
Guru seharusnya bertanggung jawab untuk menyebabkan murid belajar.


Letter written by a frustrated parent to his child’s principal because his daughter was not learning:Surat yang ditulis oleh salah satu orang tua yang frustasi kepada kepala sekolah karena putrinya tidak belajar apapun:
"You people operate a monopoly like the telephone company. I got no choice where I send my child to school. I can only go where it’s free. And she’s not learning."
"Kalian ini menjalankan monopoli seperti perusahaan telepon saja. Saya tidak punya pilihan ke mana menyekolahkan anak saya kecuali memilih yang gratis. Tapi anak saya tidak belajar apa-apa."



"That’s your responsibility. It’s the principal’s responsibility. It’s the teacher’s responsibility that she’s not learning. And when you fail, when everybody else fails my child, what happens? Nothing. Nobody gets fired. Nothing happens to nobody except my child."
"Ini adalah tanggung jawab Anda. Tanggung jawab kepala sekolah. Tanggung jawab guru jika anak saya tidak belajar. Jika Anda gagal, jika setiap orang membuat anak saya gagal, lalu apa yang terjadi? Tidak terjadi apa-apa. Tak seorangpun dipecat. Tak seorangpun mengalami sesuatu hal kecuali anak saya."


I Like Myself Now Sekarang aku menyukai diriku
Once you see a child’s self image begin to improve, you will see significant gains in achievement areas, but even more important, you will see a child who is beginning to enjoy life more.
Sekali Anda melihat seorang anak mulai bertambah maju, Anda akan melihat peningkatan prestasi yang jelas, tapi yang lebih penting dari itu, Anda akan menyaksikan seorang anak yang mulai makin mencintai hidupnya. --Wayne Dyer


I had a great feeling of relief when I began to understand that a youngster needs more than just subject matter. I know mathematics well, and I teach it well. I used to think that was all I needed to do, Now I teach children, not math. I accept the fact that I can only succeed partially with some of them. When I don’t have to know all the answers, I seem to have more answers than when I tried to be the expert. The youngster who really made me understand this was Eddie. I asked him one day why he thought he was doing so much better than last year.
Aku merasa sangat lega ketika aku mulai memahami bahwa seorang anak membutuhkan lebih dari pada sekedar materi pelajaran. Dulu aku menguasai dan mengajar matematika dengan baik. Dulu kupikir itu saja sudah cukup buatku. Kini aku mengajar anak-anak, bukan matematika. Tak kupungkiri bahwa aku hanya bisa berhasil dengan beberapa anak saja. Ketika aku tidak harus menguasai semua jawaban, sepertinya aku memiliki lebih banyak jawaban daripada ketika aku mencoba menjadi seorang yang profesional. Seorang anak yang membuatku mengerti tentang hal ini adalah Edi. Kutanyai dia suatu hari kenapa dia sekarang merasa jauh lebih baik daripada tahun sebelumnya.
"It’s because I like myself now when I’m with you," he said.
"Karena sekarang aku menyukai diriku ketika aku bersama Anda," katanya.


Law of the Learner Hukum tentang Pebelajar
The teacher makes a big difference!

Guru membuat perubahan besar!


The subject-oriented teacher:Guru yang berorientasi pada pelajaran :
Instruction Pengajaran
Content Isi
Message Pesan
Expert Ahli
What am I going to say? Apa yang akan kukatakan?

The student-oriented teacher:Guru yang berorientasi pada murid :
Involvement Keterlibatan
Character Karakter
Model Teladan
Feelings Perasaan
Who am I talking to? Dengan siapa aku berbicara?

The communicator type teacher:Guru yang bertipe komunikator :
Inspiration Inspirasi
Climate Suasana
Method Metode
How am I going to say it? Bagaimana aku akan mengatakannya

Love your students consistently and unconditionally.
Kasihilah murid Anda senantiasa (secara konsisten) tanpa syarat.
Express the subject in terms of the students’ needs and interests.
Sampaikan pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat murid.
Alter your style regularly according to each situation.
Ubahlah gaya Anda secara teratur sesuai dengan kondisi masing-masing.
Rest in your talents and gifts and be yourself.
Andalkan bakat-bakat Anda dan jadilah diri sendiri.
Note constantly your students’ attitudes, attentions, and action.
Catat secara rutin sikap, perhatian dan tindakan murid Anda.
Excel by using your strengths to compensate for your weaknesses.
Raihlah sukses dengan menggunakan kelebihan Anda untuk mengimbangi kelemahan-kelemahan Anda.
Rely on the Holy Spirit for teaching that is supernatural.
Berserahlah pada Roh Kudus dalam mengajar hal-hal yang supranatural.

Tidak ada komentar: