Selasa, 24 Maret 2009

Disiplin di dalam Kelas (1)

Pemahaman yang baik atas Good Discipline sangat dibutuhkan oleh para Guru zaman ini. Era di mana para murid memiliki kecenderungan lebih bebas dalam aktivitas segala hal. Pendisiplinan yang baik penting bagi sebuah kelas (komunitas sekolah) untuk mencapai misinya yang mengubah dan memperlengkapi kehidupan. Disiplin yang baik adalah hasil dari: sebuah hubungan yang menghormati dan mengasihi, sebuah aliran pengambilan keputusan yang tepat, dan sebuah visi tentang kehendak Allah.

Terdapat batu-batu pondasi untuk merancang sebuah rencana pendisiplinan. Prinsip-prinsip Alkitabiah, antara lain terdapat dalam Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Ibrani 12:6 “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Amsal 1:3 “untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran”

Kemurahan hati/belas kasihan ditunjukkan dengan pelbagai cara, yakni: Pengakuan sukarela (murah hati/belas kasih maksimum), Pengakuan ketika ditanya (murah hati/belas kasihan yang biasa saja), dan Pengakuan setelah diperhadapkan dengan bukti (sedikit murah hati/belas kasihan). Pendisiplinan yang baik tidak terjadi secara otomatis. Sebuah hati pemberontak adalah kondisi yang umum. Tetapi keefektifan dalam keterampilan mendisiplinkan dapat dipelajari oleh semua orang. Hubungan, konsistensi, dan suatu visi tentang rencana Allah bagi anak manusia.
Ibrani 10:24-25, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”

Tidak ada komentar: