Jumat, 29 Agustus 2008

Mendorong Kreativitas Guru dan Murid


Guru dan murid perlu memahami bahwa pada umumnya ada banyak jalan menuju suatu pengertian. Mereka perlu didorong untuk mencari dan bereksperimen dengan ide-ide baru. Bukan hanya murid, tapi guru juga harus belajar untuk bertanya dan menginvestigasi ketika ada hal-hal yang tidak mereka mengerti. Mereka perlu belajar melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar lebih lagi, bukan sekadar melihat kesalahan sebagai kegagalan. Guru dan murid juga harus mengikuti minat mereka dan berpikir “di luar kotak” kapanpun memungkinkan. Juga akan sangat menolong jika mereka mau terbuka terhadap ide orang lain supaya mereka dapat belajar bagaimana membangun dan merekonstruksi pengetahuan konseptual mereka sendiri. Sudah bukan rahasi lagi jika sekarang banyak kita temui tipe seorang guru yang enggan belajar, ia stagnan, mandeg di tempat, sama kondisinya antara tahun ini dan lima tahun sebelumnya. Apalagi bagi guru-guru yang masih merasa kesulitan finansial. Baginya istilah ’belajar’ hanya cocok untuk muridnya dan bukan untuk dirinya!

Guru yang ingin mendorong kreativitas di kelas harus memastikan bahwa ia memberikan banyak tugas dan proyek pilihan yang berbeda pada murid-muridnya. Dalam risetnya, Denise de Sonza Fleith (2000) menemukan bahwa guru mendorong kreativitas dengan, “tidak memberikan terlalu banyak tugas dan peraturan bagi murid, ia namun memberikan pilihan kepada murid, memberikan kesempatan pada murid untuk menyadari kreativitas mereka, dan menerima murid apa adanya.” Semua murid dapat menjadi kreatif dengan cara tertentu, dan adalah tugas sulit bagi para guru untuk memberikan kesempatan bagi semua murid untuk mengembangkan pikiran kreatif mereka masing-masing. Untuk mengajar murid kreatif memang harus dimulai dengan mengajari dirinya sendiri kreatif, itulah tugas permulaan seorang guru.


Guru dapat melakukan beberapa hal untuk memastikan murid memiliki kesempatan menunjukkan kreativitas mereka. Salah satu contoh adalah ketika murid diberi tugas riset, guru dapat mendorong murid untuk menulis makalah, melakukan presentasi, melakukan eksperimen, atau menggunakan teknologi untuk menghadirkan informasi. Semua ini akan memberikan kesempatan bagi semua murid untuk menyelesaikan tugas dalam gaya kreatif mereka sendiri. Guru bukan hanya dapat memberikan pilihan tugas, tetapi guru juga dapat menanyakan pada murid apa yang ingin mereka lakukan untuk menyelesaikan suatu tugas. Memberikan pilihan semacam ini kepada murid akan memperkuat mereka dan semoga memotivasi mereka untuk melakukan yang terbaik.
Fleith (2000) yakin bahwa, “dalam suasana di mana ada rasa takut, hanya ada satu jawaban benar, penolakan terhadap macam-macam hasil karya murid, tingkat kompetisi yang tinggi, dan banyak hadiah ekstrinsik yang mendominasi, hal-hal tersebut akan berpengaruh tingkat kreativitas yang tinggi sulit sekali diperoleh.” Penghargaan sejati yang harus diterima murid atas kreativitasnya haruslah bersifat intrinsik. Untuk menghindari kelas yang kompetitif dan memberi penghargaan secara ekstrinsik, guru perlu menyediakan lingkungan yang ramah dan nyaman di mana murid dapat merasa cukup nyaman untuk menyuarakan pendapat mereka dan mengeksplorasi ide-ide baru.


Salah satu cara untuk membuat murid cukup nyaman untuk melakukan hal-hal tersebut adalah seorang guru yang menjadi teladan kreativitas dan menunjukkan minat. Beth Hennessey (1997) menyarankan kepada para guru, “Tunjukkan pada murid-murid bahwa Anda menghargai kreativitas, bahwa bukan hanya Anda mengijinkan kreativitas, Anda bahkan terlibat secara aktif dalam kreativitas.”


Ada banyak pendekatan dalam studi kreativitas. Hubungan antara kreativitas dan kecerdasan selalu menjadi perhatian utama psikologi (Guilford, 1950). Banyak usaha telah dijalankan demi cara pengukuran potensi kreatif (misalnya Guilford, 1989; Torrance, 1979). Juga ada banyak usaha untuk meningkatkan perilaku kreatif (misalnya Osborn, 1953; Parnes, 1967). Taylor & Williams (1966) menghasilkan survey tentang hubungan antara kreativitas dan pengajaran.
Meskipun ada banyak pandangan mengenai natur kreativitas (lihat Sternberg, 1988; Finke, Ward & Smith, 1992), ada semacam persetujuan bahwa proses kreatif melibatkan aplikasi pengalaman atau ide masa lampau dengan cara-cara yang baru. Model CPS (Creative Problem Solving – Pemecahan Masalah Kreatif), yang didasarkan oleh karya Osborn dan Parnes, mengatakan bahwa proses kreatif melibatkan lima langkah utama: penemuan fakta, penemuan masalah, penemuan ide, penemuan solusi, dan penemuan penerimaan (VanGundy, 1987). Keahlian-keahlian kognitif tertentu tampaknya melatarbelakangi perilaku kreatif seperti: kelancaran berbicara, fleksibilitas, visualisasi, imajinasi, ekspresi, dan keterbukaan. Keahlian-keahlian ini mungkin adalah karakter kepribadian, tetapi dapat dipelajari, atau bisa muncul karena situasi. Ada juga pengakuan umum bahwa proses sosial memegang peranan besar dalam kreativitas (Amabile, 1983).


Langley et al. (1987) mengatakan bahwa kreativitas dalam konteks penemuan ilmiah adalah bentuk pemecahan masalah. Secara spesifik, mereka yakin bahwa menemukan masalah dan memformulasikan masalah melibatkan proses kognitif yang sama.


Hasil karya lain yang berhubungan erat dengan kreativitas adalah: keaslian (lihat Maltzman ), berpikir produktif (Wertheimer ), dan berpikir lateral (DeBono). Kreativitas memegang peranan utama dalam kelas seorang murid kelas 1 SD maupun kelas training manajemen untuk para manajer! Selamat berkreasi! (Diinspirasi oleh On Purpose Associates)

Sekolah Kualitas Total: Inspirasi dari Manajemen Kualitas Total


TQM biasanya memiliki indikator: kepemimpinan yang baik; perhatian pada kepuasan pelanggan secara total; keterlibatan segenap unsur secara total; pencegahan kesalahan pada setiap tahap pelayanan; komitmen yang tinggi pada pencapaian terbaik; adanya upaya perbaikan secara terus-menerus; adanya program pelatihan dan pendidikan secara sistematis dan intensif; memberikan penghargaan dan pengakuan atas hasil kerja para guru dan karyawan dan tentu saja murid; dan penciptaan kerjasama dan tim kerja secara efektif.

Sekolah Kualitas Total mengaplikasikan prinsip-prinsip dan mempraktekkan Manajemen Kualitas Total dalam fungsi administratif dan pengajarannya. Dan tentu saja sekolah memiliki elemen-elemen dasar yang khas dibanding sebuah perusahaan. Meski ada yang mengatakan bahwa sekolah merupakan ‘industri mulia”.

Proses Kualitas Total yang terintegrasi dalam perencanaan dan praktik kurikulum sekolah mencakup kombinasi elemen-elemen berikut:
Memahami Sistem Pendidikan dan Proses Pembelajaran – Pemimpin dan staf di suatu sekolah berusaha memahami sekolah mereka sebagai sebuah sistem yang berisi banyak subsistem dan proses. Untuk melakukan pemahaman ini, mereka akan “memetakan” sistem sekolah dan “membuat diagram alur” proses sekolah mereka. Lalu sekolah akan berusaha melakukan peningkatan dengan merancang ulang sistem-sistem tersebut. Setiap proses selalu mengacu pada visi dan misi yang dicanangkan pada awal mula pendiriannya.

Menggunakan Data Pembelajaran untuk Pengambilan Keputusan – Para pimpinan sekolah menggunakan data dalam pengambilan keputusan. Hal ini seringkali melibatkan penggunaan metode statistik untuk memahami mengapa proses yang terjadi bervariasi. Statistik dalam dunia pendidikan merupakan data urgen karena mampu memetakan tingkat keberhasilan dan pencapaian pada waktu kekinian dan keakanan.

Menggunakan Kelompok dan Kerja Kelompok Pemecahan Masalah – Tim guru kelas yang didampingi oleh tim desainer kurikulum menggunakan proses dan alat-alat pemecahan masalah yang umum dan khusus, untuk menanggulangi tantangan dan meningkatkan prosedur standar pelayananan minimal. Murid seringkali diajarkan untuk menggunakan baik metode maupun alat pemecahan masalah untuk meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas.
Mengenali dan Memahami Kebutuhan Murid, Orang Tua Murid, dan Masyarakat – Sekolah mengenali khalayak umum yang berusaha dipuaskan, dan berusaha memahami ekspektasi dan kebutuhan mereka. Sekolah perlu terus mengembangkan sistem pengukuran untuk membandingkan performa diri mereka dengan ekspektasi khalayak umum. Ini bisa dilakukan bekerja sama dengan klompok-kelompok pengguna keterampilan alumni mereka, maupun para pimpinan institusi pada level yang lebih atas.

Perencanaan Kualitas – Beberapa sekolah menggunakan proses perencanaan kualitas sebagai tambahan untuk proses perencanaan strategis mereka untuk mengenali dan mencapai tujuan-tujuan besar pendidikan secara institusional maupun nasional bahkan internasional. Hal ini akan seringkali melibatkan pengembangan indikator kualitas organisasi sekolah secara luas, atau yang biasa disebut “papan nilai.” Harus selalu ada kemajuan yang dicapai tiap tahun. (Diinspirasi oleh On Purpose Associates)

Rabu, 27 Agustus 2008


TIPS UNTUK GURU:
KIAT MOTIVASIONAL UNTUK MEMBERDAYAKAN KELAS

Catatan ini adalah refleksi bagai tulisan Anda sendiri pasca mengajar kelas Anda, yang Anda tujukan untuk diri Anda sendiri. Anda sudah lebih dulu tahu tapi ada baiknya Anda sendiri yang merevisi kelemahan tulisan ini, karena sekarang Anda telah berhasil melampaui beberapa standar profesional guru yang hanya sedikit terungkap dalam tulisan ini.
Selamat Berefleksi.

Mengajar dengan hikmat
Kontrollah kata-kata Anda. Bersikaplah rendah hati! Murid lebih suka ’melihat’ teladan pengajaran daripada ’mendengar’ materi pelajaran. Mereka lebih suka guru yang ’menemaninya’ berjalan daripada guru yang ’menunjukkan’ jalan.

Siap menderita
Ada harga yang harus dibayar mahal oleh seorang guru yang ingin bertahan sampai garis akhir. Selain sanksi yang besar – karena apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan -, upah yang diterima pun lebih kecil dari beban yang harus ditanggungnya.

Mengajar dengan kuasa
Tuhan memperlengkapi guru dengan keterampilan dan kuasa yang dibutuhkan agar kata-katanya memiliki otoritas. Setiap murid yang mendengar kata-katanya meyakini bahwa isi pesannya layak dilakukan. Anda punya kuasa karena Anda telah lebih dulu mempersilakan Tuhan bekerja.

Mengajar untuk melenyapkan kelemahan
Identifikasi murid Anda, di mana letak kelebihan dan kekurangan mereka. Mengajar adalah mengalami kemajuan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu. Mengajar bukanlah sekadar menyampaikan pesan, tapi lebih dari itu, mengajar adalah mentransformasi kehidupan.

Pengajaran yang membuat takjub
Isi pengajaran haruslah menarik. Sistematika penyajian runtut atau sistematis. Metode sangat variatif dan murid merasa dihargai karena dilibatkan dalam proses belajar.

Alkitabiah
Mengajar mata pelajaran apa pun selalu ajarkan dengan perspektif menurut firman-Nya. Lengkapilah referensi Anda tentang mata pelajaran yang Anda bina berdasarkan Alkitabiah. Selalu tanyakan: apa kata Alkitab mengenai materi yang Anda ajarkan? Di beberapa sekolah, tingkat kesejahteraan keluarga murid cenderung lebih tinggi daripada keluarga guru. Jangan sampai hal ini menghalangi guru untuk lebih dahulu tahu, dan lebih dahulu menguasai, meski tidak lebih dahulu memiliki.

Mengajarlah dengan jujur dan tulus
Kejujuran dan ketulusan dalam pengajaran membuka hati setiap murid dan guru untuk bersikap terbuka, merangsang




keberanian berprakarsa, tidak berpura-pura, dan apa adanya.

Jujur
Alangkah baiknya Anda mengajarkan materi pelajaran yang telah Anda lakukan dan Anda kuasai. Dan katakan terus terang apabila Anda masih mengumpulkan data untuk memuaskan pertanyaan murid Anda. Jangan menunda sampai lusa! Besok Anda harus siap dengan jawaban lengkap yang perlu diketahuinya.

Tanda-tanda zaman
Adalah bijaksana mengajar materi pelajaran yang sesuai dengan tanda-tanda zaman, bisa diterapkan, dan mampu menyelesaikan problematika kehidupan sehari-hari. Pengajaran berbasis kompetensi memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya secara maksimal. Manfaatkan media yang tersedia di sekeliling Anda sebagai sarana belajar kecakapan hidup.

Bukan asal mengajar
Apa yang Anda ajarkan adalah apa yang telah Tuhan perintahkan. Pahamilah perintah-nya! Maka pahamlah Anda, apa materi yang harus Anda ajarkan.

Mencoba hal-hal baru
Jangan gentar memberi pengajaran! Tuhan menyertai Anda. Kesulitan demi kesulitan memberikan pengalaman baru. Pahamilah setiap kegagalan dan teruslah melangkah mencoba hal-hal baru! Hanya orang yang berani menghadapi risiko gagal yang berani mencoba hal baru!

Tekun
Tekunlah menguasai materi, meski Anda telah mengajar berpuluh tahun. Agar murid Anda juga tekun mempelajari pelajaran Anda!

Seleksi
Detail pengajaran Anda sangat berpengaruh bagi kehidupan murid. Jadi, sungguh-sungguhlah menyeleksi perkataan yang layak mereka dengar! Meski hanya satu kalimat!

Biasakanlah
Pengajaran yang Anda lakukan mampu membuat murid yang biasa menjadi luar biasa. Untuk menghasilkan karya luar biasa tidak perlu menjadi orang luar biasa, karena orang biasa bisa menghasilkan karya luar biasa diawali dengan suatu kebiasaan. Terbiasa dalam suatu kebiasaan menjadikan seseorang yang tidak bisa menjadi bisa, karena ia telah terbiasa. Biasakanlah hal positif dan membangun!

Antisipatif
Ajarkanlah sesuatu yang membuat mereka selalu siap menghadapi persoalan-persoalan baru, dan mampu bertahan dalam gelombang dahsyat problematika yang belum pernah dialami gurunya.

Jangan ragu
Jangan pernah meragukan karunia Tuhan kepada Anda untuk mengajar. Ketika Anda menghadapi persaoalan paling rumit sekali pun akan selalu ada cara dan kiat mengatasi bagi seseorang yang memang berkarunia mengajar.

Bertanya dan mencari
Ilmu pengetahuan terus berkembang karena seseorang menghargai pelajaran-pelajaran masa lalu. Biasakanlah murid membedakan sejarah masa lalu dan masa kini tentang materi yang Anda ajarkan, lalu biarkanlah mereka menemukan mengapa selalu ada kata ‘mempertanyakan’ dan ‘keharusan mencari jawabnya’

Waspadalah!
Murid Anda tidak hanya menerima pelajaran dari kelas Anda, ia pun banyak belajar dari jalanan, café, internet, dan tempat apa pun. Jadi periksalah kembali apakah materi yang Anda ajarkan selalu diperbarui dan dijaga kualitas kebenarannya

Pikiran yang penuh hikmat
Pikiran manusia tidak mampu menembus batas segala dimensi, tapi Roh Allah-lah yang menyegarkan Anda dengan pikiran-pikiran yang penuh hikmat dan kuasa. Jadi biasakanlah untuk mempersiapkan materi pelajaran dalam persekutuan dengan Allah.

Tekunlah belajar
Menjadi guru tidak harus mutlah lebih tahu daripada murid, tapi guru yang menghargai kelebihan murid dan mengakui, adalah bijaksana. Lebih bijak lagi ketika guru mau belajar dari murid yang kadang lebih dulu melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh guru. Jadi lebih tekunlah menjadi pebelajar yang terus belajar, meski Anda adalah seorang guru. Guru tak pernah ada jeda apalagi berhenti belajar.

Mentor
Percayailah murid yang lebih pintar di kelas Anda untuk menjadi pembantu Anda dalam hal mengajar. Seorang murid kadang lebih gampang mengerti kata-kata temannya daripada kata-kata gurunya. Terimalah itu dengan rendah hati. Rekan belajar adalah mentor terbaik yang pernah ada.

Pujian
Biasakanlah memberi pujian dan penghargaan kepada murid Anda yang dengan tekun mengikuti langkah-langkah yang Anda sarankan. Namun tetaplah tegas dan lembut mengatasi murid yang sering menimbulkan kericuhan.

Profesi panggilan
Ingatlah, ketika Anda telah menempuh studi dalam bidang kependidikan lalu menemui kenyataan di sekolah tempat Anda mengajar penuh tantangan yang luar biasa besar – sampai-sampai Anda hampir putus asa menanggung beban berat -, Anda tetaplah seseorang yang dipanggil, dipilih, dan diutus untuk menggarami ladang kependidikan. Profesi Anda sangat berharga! Anda dibutuhkan oleh lingkungan Anda!


Teruslah mengajar
Sadarilah bahwa karunia mengajar yang Anda miliki itu dibutuhkan untuk membangun dunia baru yang lebih mampu dan mau mengerti kehendak Allah, lalu mampu dan mau melakukan dengan kebenaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi teruslah mengajar, baik atau tidak baik waktunya

Bercerita
Banyak metode mengajar, carilah dan kuasailah. Namun jangan lupakan metode berkisah dalam perumpamaan. Selalu menyenangkan dan memudahkan murid mengerti.

Belas kasihan dan tangan terulur
Mengajarlah dengan belas kasihan agar setiap tutur kata tetap lembut didengar meski tidak selalu mendapat respon yang menggembirakan. Belas kasihan guru selalu disertai dengan tangan yang terulur memberi dan tak pernah menghendaki sebuah balasan

Peka
Di mana pun Anda berada, Anda adalah seorang guru. Bersiaplah menjadi guru yang peka dengan situasi sehingga Anda dapat mencarikan jalan keluar bagi mereka yang membutuhkan. Kepekaan dan tanggap terhadap situasi tentu perlu dipelajari dan ditumbuhkan. Mulai menjadi guru bagi diri sendiri, bagi keluarga, bagi masyarakat tempat tinggal Anda hingga di mana pun Anda berada

Memperbaiki kesalahan
Belajar dari angkatan terdahulu atau para alumni, perlu dilakukan oleh murid dengan bimbingan guru. Mereka yang kini telah lulus akan dapat bercerita tentang ketidaksukaan dan kesukaannya perihal cara mengajar guru, cara belajar murid, aturan yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Tanyalah mereka. Mereka akan jujur mengatakan sehingga guru pun bisa mengevaluasi, lalu memperbaiki. Lalu murid pun tambah maju, karena gurunya mau maju dengan memperbaiki kesalahan masa lalu

Berserah
Percayalah bahwa cara Anda berbicara, mengajar, memperlakukan murid, mengelola kelas, akan selalu diperbarui. Kalau Anda selalu menyerahkan agar Roh Kudus yang bekerja pada Anda ketika Anda mengajar. Namun ingat….. Roh Kudus menghendaki Anda selalu serius mempersiapkan pengajaran untuk hari esok. Jangan meminta lebih kalau Anda belum melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan.

Teruslah bekerja
Ada keterampilan dan pengetahuan yang bisa Anda miliki dengan cara Anda lebih dulu mempelajarinya, tetapi ada lagi keterampilan dan pengetahuan yang akan dikaruniakan kepada Anda karena kasih karunia Bapa kepada Anda. Teruslah bekerja dan serahkanlah seterusnya kepada Bapa, karena dia tahu apa yang telah Anda lakukannya dan selanjutnya adalah bagian Dia.


Berpikir kreatif
Metode yang paling efektif dalam pengajaran adalah mengajak murid langsung hadir dalam dunia realita. Namun tetap bijak jika Anda telah lebih dulu memperkenalkannya sedikit demi sedikit melalui pengajaran yang tidak hanya di dalam kelas. Teruslah berusaha agar murid belajar tentang sesuatu yang mereka hadapi sehari-sehari. Materi tidak lagi membosankan karena sang guru berpikir kreatif dengan aplikasi konkrit, tidak hanya teoritis. Pelan-pelan pun murid memiliki bekal untuk terjun di dunia nyata tanpa canggung, karena Anda sudah membawa murid ke dunia teori dan praktek secara terpadu.

Semangat yang besar
Ada banyak alasan bagi guru dan murid yang tidak ingin maju. Antara lain, alasannya bahwa fasilitas sekolah tidak memadai, terlalu sedikit, kurang canggih, kurang up-to date, dan tidak ada biaya. Namun bagi guru dan murid yang kreatif dan inovatif, barang seadanya disa diubah menjadi fasilitas yang memadai dan canggih, efektif dan efisien, dan fungsinya tidak kalah dengan barang dengan harga jutaan. Berpikirlah bahwa kemajuan bisa dicapai dengan adanya spirit untuk mencipta dari kondisi apa adanya. Akhirnya yang diperlukan memang bukan dana besar, tapi semangat yang besar.

Bersyukur
Lakukan pekerjaan mengkoreksi sedemikian banyak kertas ulangan para murid dengan ucapan syukur. Sambut hari-hari yang padat jam mengajar dengan ucapan syukur. Temui dan bantu para murid yang bermasalah dengan ucapan syukur. Terima kritik pedas dari rekan guru atau bahkan kepala sekolah dengan ucapan syukur. Anda bakal mampu melewati hari-hari yang sulit hingga menjadi hari –hari yang penuh berkat karena Anda telah mengucap syukur. Saat itu kuasa Tuhan yang menyertai Anda melakukan pekerjaan sepanjang hari yang tidak lagi tampak melelahkan.

Teguran
Biasakanlah memberi teguran namun teguran yang mampu memelihara dan membangun orang lain untuk bertumbuh. Keterbukaan antara sesama rekan guru untuk saling diingatkan dan mengingatkan akan berdampak baik untuk sebuah upaya perbaikan dan pemulihan hal-hal yang keliru.

Tuntaskan masalah
Jangan sesekali mengajarkan materi yang tidak Anda pahami. Jangan juga sering memberikan nasihat kalau Anda sendiri masih menyimpan api masalah. Pulihkan diri Anda dengan melakukan langkah-langkah iman, sembari Anda terus memposisikan diri sebagai seorang pendengar yang baik dari permasalahan orang lain. Pahami materi dan ajarkanlah. Tuntaskan masalah pribadi dan siaplah menjadi penolong bagi yang lain. Karena Anda telah berusaha menolong diri sendiri.

Cermati setiap perkembangan
Jadilah sekretaris yang baik, dengan mencatat setiap perkembangan murid Anda. Jangan segan dan jangan menunda menulis catatan berisi tentang saran bagi perbaikan perilakunya. Manfaatkan tulisan sebagai sarana untuk membangun orang lain

Layak mengajar
Yakinilah pengajaran yang Anda lakukan itu menitik laksana hujan, perkataan Anda menetes laksana embun, pendidikan yang Anda lakukan bagai hujan rintik ke atas tunas muda, dan laksana hujan pasca kemarau ke atas tumbuh-tumbuhan. Tuhanlah yang akan mengatur dan memberkati pertumbuhannya. Anda sudah cukup berusaha, selalu serahkan hasilnya kepada Tuhan. Hanya Dia-ah yang sebenarnya layak mengajar.

Peduli
Ketika Anda penuh masalah, badan terasa letih, spirit pun seolah hilang entah ke mana...., ingat, murid Anda tetap perlu disapa! Berikan tanggapan yang terbaik atas dirinya. Sapaan Anda cukup buat hatinya yang sumpek, ajakan Anda untuk ngobrol cukup buat kebutuhannya akan curhat, kepedulian Anda cukup untuk memperkaya batinnya bahwa ia adalah seseorang yang sangat dihargai gurunya.

Respon pada masalah
Anda adalah orang paling peduli atas diri murid. Setiap perubahan gerak-gerik murid yang cenderung menyendiri, tidak seperti biasanya, nganeh-anehi, trouble maker, acuh, atau gerak-gerik paling kecil yang terlihat dari sudut matanya atau tatapannya saja, Anda pasti sudah tahu bahwa ia ada dalam masalah. Dan segera Anda bergegas berujar,”Apa yang dapat saya bantu?”

Penguasaan diri
Seorang guru pun hanya manusia biasa. Kadang karena letih tubuhnya, penat pikirannya, menumpuk koreksiannya, padat tugasnya......, bisa saja ia marah. Bisa saja ia berteriak, bisa saja ia enggan mencipta. Namun guru yang menguasai diri adalah ia yang..... Berkuasa atas tubuh dan pikirannya, dalam letih ia tetap giat bekerja, dalam penat ia masih suka menasihati muridnya, dalam sibuknya ia tetap peduli pada kelasnya, dalam hari paling buruk ia adalah guru yang selalu ingin menciptakan sesuatu lebih baik dan indah dari karya sebelumnya. Kata-katanya manis didengar.

Intonasi suara
Suara yang keras perlu untuk kelas gaduh, suara yang pelan perlu untuk mengulang arti penting, suara yang lambat perlu untuk menegaskan teguran, suara yang lembut perlu untuk menenteramkan hati, suara yang tinggi perlu untuk mencegah kantuk, suara yang rendah perlu untuk melucu, suara yang warna-warni menyukakan hati. Murid perlu suara yang menarik hati.

Fleksibilitas
Suka berubah pendirian adalah hal paling buruk, suka berubah komitmen adalah hati yang mendua, suka berubah pendapat karena dia tidak mengerti apa yang diucapkan, tapi suka melihat kondisi, lalu menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi, itu adalah bijak. Anda perlu fleksibel karena fleksibel memuaskan hati yang kecewa, melegakan semangat yang patah, dan ia dapat dipercaya!

Sopan santun
Murid akan sangat terkenang pada guru yang santun, guru yang menghargainya sebagai pribadi yang istimewa, guru yang selalu berkata dengan sopan meski ia sedang dalam kesalahan, guru yang tetap berkata dengan lembut meski sedang marah, guru yang tidak menyimpan dendam meski ia pernah disakiti, guru yang menganggap muridnya sebagai mitra kerjanya!

Inisiatif
Prakarsa itu mahal harganya. Seharga waktu yang terbuang karena ingin mencoba hal baru. Seharga sendirian, tanpa teman melakukan sesuatu yang dirasa baik dan perlu sementara orang lain apatis dan ragu. Seharga tatapan mencemooh, diduga mencari sensasi atau pujian pimpinan meski sebenarnya mereka tahu hanya orang yang kreatif saja yang selalu memulai sesuatu meski itu berisiko besar. Seharga kegagalan melakukan pekerjaan karena belum ada patokan atau acuan atau model yang bisa dicontoh, maklum hasrat untuk mencoba melakukan sangat besar. Inisiatif adalah bibit pertama yang ditanam untuk menuju puncak (meminjam istilah dalam afi – akademi fantasi indosiar)

Pertumbuhan pribadi
Memberdayakan diri sendiri supaya potensi diri bisa terus melejit adalah tanggung jawab guru, karena pekerjaan guru selalu berkaitan dengan memampukan orang lain, memberdayakan orang lain, memengertikan orang lain, memahamkan orang lain, memfasihkan orang lain, memperlengkapi orang lain. Padahal orang lain yang adalah murid kita itu tidak hanya berguru di dalam kelas. Mereka bisa belajar dari siapa saja, apa saja, di mana saja, dengan cara apa saja. Mereka bertambah pintar dan bahkan bisa melebih gurunya, kalau gurunya itu tidak pernah memberdayakan dirinya sendiri. Anda pasti sedang memberdayakan diri saat ini!

Penilaian
Bagian yang tidak kalah pentingnya dalam proses belajar mengajar adalah memberikan penilaian terhadap murid. Guru perlu energi tambahan manakala tiba pada masa ulangan. Lebih pelik lagi dan harus dibiasakan oleh seorang guru adalah menilai dengan benar bukan hanya berhadapan dengan lembar ulangan atau tugas. Mengamati perubahan atau konsistensi murid dalam menghadapi persoalan. Menguji kemampuan murid dalam melaksanakan suatu tes keterampilan, mencatat satu demi satu perubahan yang dialami murid setelah melakukan materi yang Anda ajarkan.


Spirit kerja tim
Guru yang sering terlibat dalam kerja tim, mampu mengevaluasi, mampu merancang program baru dari kegagalan tempo hari, terbuka dengan perbedaan dan justru mampu bekerja sama dengan perbedaan-perbedaan yang ada, tentu memiliki pengalaman yang cukup penting untuk dibawa ke dalam kelas. Membawa spirit team work menjadi metode di dalam kelas dan menerangkan letak kebaikan dan kesalahan proses kerja pada murid, akan membawa murid ke dalam pengalaman berharga bagi hidupnya kelak. Hidup adalah kerja tim.

Hormat pada atasan
Barangkali Anda lebih pandai atau lebih berpengalaman daripada atasan Anda, tapi itu bukan alasan untuk tidak menghormati dia ketika Anda menemukan kesalahannya. Di depan umum simpanlah kesalahannya, untuk kemudian Anda sampaikan empat mata. Anda menempatkan posisinya sebagaimana seharusnya seorang pimpinan, jika selaku ’bawahan’ Anda dapat merendahkan hati secara tepat tanpa mengurangi prinsip Anda. Suatu saat Anda yang jadi atasan, begitu pula perlakuan ’bawahan’ Anda.

Ketepatan waktu
Jangan dibiasakan menoleransi keterlambatan. Terlambat menyerahkan kisi-kisi, kartu soal, naskah soal siap distensil. Terlambat menyerahkan perangkat mengajar: silabus dan skenario pembelajaran. Terlambat masuk kelas. Terlambat datang di acara rapat guru. Terlambat menyerahkan nilai hasil koreksi ulangan umum. Terlambat mengambil gaji bulanan. Ah....yang itu ndak mungkin terlambat!

Standar kedisiplinan siswa
Sejak awal tahun pelajaran - sekolah melalui wali kelas atau semua guru - menerangkan peraturan sekolah. Sosialisasikan setiap hari dalam dua minggu pertama, setelah itu berlakukan seperti yang tertera pada peraturan tertulis tersebut. Di antara guru harus sepakat dengan komitmen yang sudah diputuskan. Sikap guru harus seragam dalam memberlakukan aturan. Sikap yang berbeda penerapan terhadap murid akan menjadi akar masalah dari pendisiplinan. Murid perlu patokan bahwa standar kedisiplinan itu sama di mata guru.

Mengajar anak berpendapat
Rangsanglah murid dengan terus memberikan pertanyaan. Tidak semua pertanyaan Anda, Anda jawab sendiri. Temani mereka untuk mencari jawaban itu. Bantulah dengan memberikan patokan-patokan untuk mengarah pada jawaban. Ajarilah mereka untuk berani bertanya. Mintalah mereka berpendapat, biasakanlah mereka mengajukan ide. Bila perlu lakukan ide itu bersama-sama. Ajaklah mereka mengetahui kelemahan-kelemahan dari ide mereka, tapi tunjukkan juga kelebihannya. Rangsanglah terus agar mereka terbiasa memberikan apresiasi atau penilaian tentang sesuatu. Mulailah dari hal-hal sederhana. Dan hargailah meski pendapat mereka salah atau ngawur. Arahkan dan kelak Anda merasa bangga karena punya mantan murid jagoan diplomasi. Andalah guru yang pernah mengajar dan menemaninya belajar berpendapat.

Konsisten
Bersikaplah konsisten, tetapi bila Anda tidak konsisten, jujurlah dan mintalah maaf pada murid-murid Anda. Terangkan mengapa Anda berubah pendirian atau sikap. Jelaskan dengan gamblang dan sejujur-jujurnya. Murid menghargai guru yang konsisten, memiliki integritas tinggi atau melakukan seperti apa yang diucapkannnya.


Percaya diri
Sekali seminggu canangkan di kelas Anda intisari dari rahasia belajar menurut Bettie B. Young: program dirancang untuk sukses, bukan gagal, bagi semua orang. Ambillah pelajaran dari orang-orang besar yang berhasil. Demi mencapai tujuan belajar secara optimal, konsentrasikan pada enam hal yang sangat penting: keselamatan fisik, keamanan emosi, identitas, afiliasi, kompetensi, dan misi.

Tantangan di tempat kerja
Hanya sedikit pemimpin sekolah yang melakukan ini di tempat kerjanya. Yang penting dalam interaksi kerja di institusi adalah bagaimana menciptakan tempat kerja yang memungkinkan seseorang menjadi yang terbaik. Jika kepala sekolah Anda bukanlah orang dengan tipe seperti itu, maka kewajiban itu harus Anda ambil. Buatlah tempat kerja Anda menjadi menyenangkan. Bekerjasamalah mencapai tujuan secara kompak. Beri kesempatan bagi yang lain untuk mengaktualisasikan dirinya seluas mungkin bagi kelompok. Anda pun bisa dengan leluasa mengembangkan minat dalam kerja yang berujung prestasi.

Pencapaian guru
Selaku guru Anda dituntut untuk mencapai tujuan sekolah. Sayangnya rumusan tujuan pun kadang Anda tidak runtut menyebutkannya. Memang itu tidak begitu penting dibanding mencapai hal-hal berikut: (1) Anda telah mampu menumbuhkan rasa bangga pada siswa, bangga pada diri sendiri dan siswa pun memiliki keyakinan diri yang kuat, (2) Anda telah mampu mengajar siswa untuk menguasai kamampuan memecahkan masalah secara kreatif dan siswa pu mampu memanajemen diri sendiri dengan baik, (3) Anda telah mengembangkan prinsip belajar bagi siswa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan prakarsa sendiri, karena bagi mereka belajar adalah menyenangkan untuk sepanjang hidup, dan (4) Anda telah mampu membawa segenap persoalan, baik yang sedang dihadapi maupun yang bakal dihadapi.

Gaya belajar
Anda perlu meiliki kiat untuk menemukan gaya belajar Anda. Lalu Anda harus, tidak boleh tidak, menemukan dan membantu memanfaatkan secara optimal kecerdasan murid Anda. Dari 9 jenis kecerdasan Gardner, manakah yang patut dikembangkan oleh murid Anda. Bagaimanakah Anda bisa membantunya? Jika Anda berupaya mengajar dengan meletakkan tujuan akhir demi keberhasilan siswa Anda, Anda pasti akan mengajar dengan menggunakan berbagai macam metode dan media. Beripikirlah dengan keras sebelum Anda mengelola kelas Anda!

Kecerdasan linguistik
Gunakan metode bercerita, ceritakan kisah-kisah yang secara substansial sebenarnya Anda sedang mengajarkan materi inti dari pembelajaran hari itu. Gunakan permainan kosa kata, teka-teki, biarlah murid Anda bereksplorasi dengan perbendaharaan kata. Latihlah mewawancarai dan diwawancarai. Biasakan terjadi diskusi dan perdebatan dengan bertanggung jawab. Setiap membuat laporan mintalah mereka menggunakan sofware komputer untuk pengolah kata dengan kreatif.

Kecerdasan matematis logis
Ajaklah murid Anda bermain-main hitungan. Gunakan manual dan komputer. Rangsanglah mereka agar terbiasa memecahkan masalah. Biasakan mengalisis dan menafsirkan data. Tekankan agar berpikir logis. Integrasikan matematika dengan bidang lain agar mereka senang menerapkan prinsip matematika dalam konteks yang tidak terduga. Matematika dalam kehidupan sehari-hari tentu menarik bagi mereka.

Kecerdasan visual spasial
Manfaatkanlah gambar, lukisan, pahatan, coretan, simbol, diagram, peta, atau film untuk media mengajar. Latihlah murid Anda memetakan pikiran. Minta mereka agar memvisualisasikan pemikiran. Membiasakan berpikir dengan gambar sangat menyenangkan mereka. Apalagi melatih mereka menggunakan indera untuk membayangkan, ini pasti membuat mereka senang belajar.

Kecerdasan musikal
Musik sangat penting dalam proses belajar dan mengajar. Dampak psikis yang ditimbulkan cukup mempengaruhi siswa supaya terkonsentrasi dalam belajar dan memotivasi mereka untuk peka dalam mengolah dinamisasi pikiran dan perasaan. Anda dapat mengubah suasana hati Anda dan murid Anda dengan musik dan lagu. Ajarlah mereka belajar dari suatu lagu. Gunakan musik untuk bersantai. Suasana hati yang senang, memunculkan suasana kelas yang menyenangkan pula.

Kecerdasan kinestetis
Anda perlu melatih murid agar memiliki kontrol tubuh yang baik. Sarankan kepada mereka supaya menyenangi olahraga. Dengan tubuh yang sehat dan kuat, murid Anda memiliki respon fisikyang terlatih. Gunakan tarian dan drama sebagai sarana visualisasi diri. Ajarlah agar mereka peka terhadap lingkungan dengan memberikan respon atas masalah secara cepat.

Kecerdasan sosial
Murid dengan tipe apa pun harus dibiasakan untuk beraktivitas secara bersama-sama. Ingatkan mereka agar selalu bersosialisasi. Latihlah mereka untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi. Jadikan proses belajar sebagai sarana bergaul yang mengasyikan. Padukan metode sosialisasi dengan metode lain untuk meraih target belajar. Ketika Anda masuk dalam tim mereka, mereka pun akan terbiasa untuk bekerja dalam tim. Ingatkan untuk saling melengkapi, saling membantu, saling mengajari, dan salaing memberi teguran.

Kecerdasan intrapersonal
Sesekali Anda perlu berbicara dengan murid dari hati ke hati. Mereka harus bisa memposisikan diri sebagai pendengar dan di waktu lain merekalah yang berbicara. Ajar mereka untuk selalu menulis apa yang dirasakan. Ajar agar mereka selalu bertanya untuk sesuatu hal yang tidak mereka pahami. Pahamkan kepada mereka bahwa tidak hanya kelebihan yang harus dikenal tapi juga kelemahan diri, yang harus mereka kenali. Sehingga murid Anda akan terbiasa untuk memotivasi diri dan meningkatkan kesadaran diri dengan terus lebih baik. Ajarlah kemandirian, arahkan murid memiliki pusat minat yang terkontrol, dan beri stimulus untuk menggali inspirasi dan motivasi.

Kecerdasan Interpersonal
Buatlah diskusi kelompok kerja produktif sesering mungkin, bawalah situasi simulasi kehidupan real ke dalam kelas, beri kesempatan murid untuk magang, ciptakan sesi-sesi curah gagasan, dan ajarlah mereka untuk terbiasa menengahi konflik. Itu adalah pelatihan yang sangat penting setelah menguasai rumus-rumus teoretis.

Kecerdasan Naturalis
Ciptakan suasana jalan-jalan di alam, mempelajari ekosistem, mencermati ekologi, mengkreasi taman, dan giat berkebun. Kepekaan terhadap gejala alam, melatih murid lebih menghargai kehidupan.

Optimalkan kecerdasan ganda
Doronglah murid Anda untuk belajar dengan menggunakan seluruh kecerdasan mereka. Baik kecerdasan yang mereka unggulkan atau kecerdasan yang masih perlu ditingkatkan. Anda harus terus mendorong terjadinya proses berpikir. Seluruh pengajaran yang Anda lakukan seharusnya bertitik tolak dari: setiap murid adalah manusia yang berbakat!

Buanglah tekanan
Gordon Stokes pernah menulis, bahwa 80 % kesulitan belajar sangat terkait dengan adanya tekanan. Jika Anda ingin menyingkirkan berbagai kesulitan, maka buanglah tekanan-tekanan itu. Membuang tekanan tidak selalu berarti meniadakan aturan. Kadang tekanan muncul dari aturan-aturan yang dibuat sekolah atau para guru. Jadi, buatlah aturan yang mampu memotivasi murid untuk senang belajar. Membuat murid senang belajar merupakan suatu tujuan pengajaran.


* Adhi Kristijono, Manager YCMCE YPVM

































TIPS UNTUK GURU: KIAT MOTIVASIONAL UNTUK MEMBERDAYAKAN KELAS



Catatan ini adalah sebuah refleksi. Berandai-andailah, ini adalah tulisan Anda sendiri pasca mengajar kelas Anda, yang Anda tujukan untuk diri Anda sendiri. Anda sudah lebih dulu tahu tapi ada baiknya Anda sendiri yang merevisi kelemahan tulisan ini, karena sekarang Anda telah berhasil melampaui beberapa standar profesional guru yang hanya sedikit terungkap dalam tulisan ini.
Selamat Berefleksi.

Mengajar dengan hikmat
Kontrollah kata-kata Anda. Bersikaplah rendah hati! Murid lebih suka ’melihat’ teladan pengajaran daripada ’mendengar’ materi pelajaran. Mereka lebih suka guru yang ’menemaninya’ berjalan daripada guru yang ’menunjukkan’ jalan.

Siap menderita
Ada harga yang harus dibayar mahal oleh seorang guru yang ingin bertahan sampai garis akhir. Selain sanksi yang besar – karena apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan -, upah yang diterima pun lebih kecil dari beban yang harus ditanggungnya.

Mengajar dengan kuasa
Tuhan memperlengkapi guru dengan keterampilan dan kuasa yang dibutuhkan agar kata-katanya memiliki otoritas. Setiap murid yang mendengar kata-katanya meyakini bahwa isi pesannya layak dilakukan. Anda punya kuasa karena Anda telah lebih dulu mempersilakan Tuhan bekerja.

Mengajar untuk melenyapkan kelemahan
Identifikasi murid Anda, di mana letak kelebihan dan kekurangan mereka. Mengajar adalah mengalami kemajuan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu. Mengajar bukanlah sekadar menyampaikan pesan, tapi lebih dari itu, mengajar adalah mentransformasi kehidupan.

Pengajaran yang membuat takjub
Isi pengajaran haruslah menarik. Sistematika penyajian runtut atau sistematis. Metode sangat variatif dan murid merasa dihargai karena dilibatkan dalam proses belajar.

Alkitabiah
Mengajar mata pelajaran apa pun selalu ajarkan dengan perspektif menurut firman-Nya. Lengkapilah referensi Anda tentang mata pelajaran yang Anda bina berdasarkan Alkitabiah. Selalu tanyakan: apa kata Alkitab mengenai materi yang Anda ajarkan? Di beberapa sekolah, tingkat kesejahteraan keluarga murid cenderung lebih tinggi daripada keluarga guru. Jangan sampai hal ini menghalangi guru untuk lebih dahulu tahu, dan lebih dahulu menguasai, meski tidak lebih dahulu memiliki.

Mengajarlah dengan jujur dan tulus
Kejujuran dan ketulusan dalam pengajaran membuka hati setiap murid dan guru untuk bersikap terbuka, merangsang keberanian berprakarsa, tidak berpura-pura, dan apa adanya.

Jujur
Alangkah baiknya Anda mengajarkan materi pelajaran yang telah Anda lakukan dan Anda kuasai. Dan katakan terus terang apabila Anda masih mengumpulkan data untuk memuaskan pertanyaan murid Anda. Jangan menunda sampai lusa! Besok Anda harus siap dengan jawaban lengkap yang perlu diketahuinya.

Tanda-tanda zaman
Adalah bijaksana mengajar materi pelajaran yang sesuai dengan tanda-tanda zaman, bisa diterapkan, dan mampu menyelesaikan problematika kehidupan sehari-hari. Pengajaran berbasis kompetensi memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya secara maksimal. Manfaatkan media yang tersedia di sekeliling Anda sebagai sarana belajar kecakapan hidup.

Bukan asal mengajar
Apa yang Anda ajarkan adalah apa yang telah Tuhan perintahkan. Pahamilah perintah-nya! Maka pahamlah Anda, apa materi yang harus Anda ajarkan.

Mencoba hal-hal baru
Jangan gentar memberi pengajaran! Tuhan menyertai Anda. Kesulitan demi kesulitan memberikan pengalaman baru. Pahamilah setiap kegagalan dan teruslah melangkah mencoba hal-hal baru! Hanya orang yang berani menghadapi risiko gagal yang berani mencoba hal baru!

Tekun
Tekunlah menguasai materi, meski Anda telah mengajar berpuluh tahun. Agar murid Anda juga tekun mempelajari pelajaran Anda!

Seleksi
Detail pengajaran Anda sangat berpengaruh bagi kehidupan murid. Jadi, sungguh-sungguhlah menyeleksi perkataan yang layak mereka dengar! Meski hanya satu kalimat!

Biasakanlah
Pengajaran yang Anda lakukan mampu membuat murid yang biasa menjadi luar biasa. Untuk menghasilkan karya luar biasa tidak perlu menjadi orang luar biasa, karena orang biasa bisa menghasilkan karya luar biasa diawali dengan suatu kebiasaan. Terbiasa dalam suatu kebiasaan menjadikan seseorang yang tidak bisa menjadi bisa, karena ia telah terbiasa. Biasakanlah hal positif dan membangun!

Antisipatif
Ajarkanlah sesuatu yang membuat mereka selalu siap menghadapi persoalan-persoalan baru, dan mampu bertahan dalam gelombang dahsyat problematika yang belum pernah dialami gurunya.

Jangan ragu
Jangan pernah meragukan karunia Tuhan kepada Anda untuk mengajar. Ketika Anda menghadapi persaoalan paling rumit sekali pun akan selalu ada cara dan kiat mengatasi bagi seseorang yang memang berkarunia mengajar.

Bertanya dan mencari
Ilmu pengetahuan terus berkembang karena seseorang menghargai pelajaran-pelajaran masa lalu. Biasakanlah murid membedakan sejarah masa lalu dan masa kini tentang materi yang Anda ajarkan, lalu biarkanlah mereka menemukan mengapa selalu ada kata ‘mempertanyakan’ dan ‘keharusan mencari jawabnya’

Waspadalah!
Murid Anda tidak hanya menerima pelajaran dari kelas Anda, ia pun banyak belajar dari jalanan, café, internet, dan tempat apa pun. Jadi periksalah kembali apakah materi yang Anda ajarkan selalu diperbarui dan dijaga kualitas kebenarannya

Pikiran yang penuh hikmat
Pikiran manusia tidak mampu menembus batas segala dimensi, tapi Roh Allah-lah yang menyegarkan Anda dengan pikiran-pikiran yang penuh hikmat dan kuasa. Jadi biasakanlah untuk mempersiapkan materi pelajaran dalam persekutuan dengan Allah.

Tekunlah belajar
Menjadi guru tidak harus mutlah lebih tahu daripada murid, tapi guru yang menghargai kelebihan murid dan mengakui, adalah bijaksana. Lebih bijak lagi ketika guru mau belajar dari murid yang kadang lebih dulu melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh guru. Jadi lebih tekunlah menjadi pebelajar yang terus belajar, meski Anda adalah seorang guru. Guru tak pernah ada jeda apalagi berhenti belajar.

Mentor
Percayailah murid yang lebih pintar di kelas Anda untuk menjadi pembantu Anda dalam hal mengajar. Seorang murid kadang lebih gampang mengerti kata-kata temannya daripada kata-kata gurunya. Terimalah itu dengan rendah hati. Rekan belajar adalah mentor terbaik yang pernah ada.

Pujian
Biasakanlah memberi pujian dan penghargaan kepada murid Anda yang dengan tekun mengikuti langkah-langkah yang Anda sarankan. Namun tetaplah tegas dan lembut mengatasi murid yang sering menimbulkan kericuhan.

Profesi panggilan
Ingatlah, ketika Anda telah menempuh studi dalam bidang kependidikan lalu menemui kenyataan di sekolah tempat Anda mengajar penuh tantangan yang luar biasa besar – sampai-sampai Anda hampir putus asa menanggung beban berat -, Anda tetaplah seseorang yang dipanggil, dipilih, dan diutus untuk menggarami ladang kependidikan. Profesi Anda sangat berharga! Anda dibutuhkan oleh lingkungan Anda!

Teruslah mengajar
Sadarilah bahwa karunia mengajar yang Anda miliki itu dibutuhkan untuk membangun dunia baru yang lebih mampu dan mau mengerti kehendak Allah, lalu mampu dan mau melakukan dengan kebenaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi teruslah mengajar, baik atau tidak baik waktunya

Bercerita
Banyak metode mengajar, carilah dan kuasailah. Namun jangan lupakan metode berkisah dalam perumpamaan. Selalu menyenangkan dan memudahkan murid mengerti.

Belas kasihan dan tangan terulur
Mengajarlah dengan belas kasihan agar setiap tutur kata tetap lembut didengar meski tidak selalu mendapat respon yang menggembirakan. Belas kasihan guru selalu disertai dengan tangan yang terulur memberi dan tak pernah menghendaki sebuah balasan

Peka
Di mana pun Anda berada, Anda adalah seorang guru. Bersiaplah menjadi guru yang peka dengan situasi sehingga Anda dapat mencarikan jalan keluar bagi mereka yang membutuhkan. Kepekaan dan tanggap terhadap situasi tentu perlu dipelajari dan ditumbuhkan. Mulai menjadi guru bagi diri sendiri, bagi keluarga, bagi masyarakat tempat tinggal Anda hingga di mana pun Anda berada

Memperbaiki kesalahan
Belajar dari angkatan terdahulu atau para alumni, perlu dilakukan oleh murid dengan bimbingan guru. Mereka yang kini telah lulus akan dapat bercerita tentang ketidaksukaan dan kesukaannya perihal cara mengajar guru, cara belajar murid, aturan yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Tanyalah mereka. Mereka akan jujur mengatakan sehingga guru pun bisa mengevaluasi, lalu memperbaiki. Lalu murid pun tambah maju, karena gurunya mau maju dengan memperbaiki kesalahan masa lalu

Berserah
Percayalah bahwa cara Anda berbicara, mengajar, memperlakukan murid, mengelola kelas, akan selalu diperbarui. Kalau Anda selalu menyerahkan agar Roh Kudus yang bekerja pada Anda ketika Anda mengajar. Namun ingat….. Roh Kudus menghendaki Anda selalu serius mempersiapkan pengajaran untuk hari esok. Jangan meminta lebih kalau Anda belum melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan.

Teruslah bekerja
Ada keterampilan dan pengetahuan yang bisa Anda miliki dengan cara Anda lebih dulu mempelajarinya, tetapi ada lagi keterampilan dan pengetahuan yang akan dikaruniakan kepada Anda karena kasih karunia Bapa kepada Anda. Teruslah bekerja dan serahkanlah seterusnya kepada Bapa, karena dia tahu apa yang telah Anda lakukannya dan selanjutnya adalah bagian Dia.


Berpikir kreatif
Metode yang paling efektif dalam pengajaran adalah mengajak murid langsung hadir dalam dunia realita. Namun tetap bijak jika Anda telah lebih dulu memperkenalkannya sedikit demi sedikit melalui pengajaran yang tidak hanya di dalam kelas. Teruslah berusaha agar murid belajar tentang sesuatu yang mereka hadapi sehari-sehari. Materi tidak lagi membosankan karena sang guru berpikir kreatif dengan aplikasi konkrit, tidak hanya teoritis. Pelan-pelan pun murid memiliki bekal untuk terjun di dunia nyata tanpa canggung, karena Anda sudah membawa murid ke dunia teori dan praktek secara terpadu.

Semangat yang besar
Ada banyak alasan bagi guru dan murid yang tidak ingin maju. Antara lain, alasannya bahwa fasilitas sekolah tidak memadai, terlalu sedikit, kurang canggih, kurang up-to date, dan tidak ada biaya. Namun bagi guru dan murid yang kreatif dan inovatif, barang seadanya disa diubah menjadi fasilitas yang memadai dan canggih, efektif dan efisien, dan fungsinya tidak kalah dengan barang dengan harga jutaan. Berpikirlah bahwa kemajuan bisa dicapai dengan adanya spirit untuk mencipta dari kondisi apa adanya. Akhirnya yang diperlukan memang bukan dana besar, tapi semangat yang besar.

Bersyukur
Lakukan pekerjaan mengkoreksi sedemikian banyak kertas ulangan para murid dengan ucapan syukur. Sambut hari-hari yang padat jam mengajar dengan ucapan syukur. Temui dan bantu para murid yang bermasalah dengan ucapan syukur. Terima kritik pedas dari rekan guru atau bahkan kepala sekolah dengan ucapan syukur. Anda bakal mampu melewati hari-hari yang sulit hingga menjadi hari –hari yang penuh berkat karena Anda telah mengucap syukur. Saat itu kuasa Tuhan yang menyertai Anda melakukan pekerjaan sepanjang hari yang tidak lagi tampak melelahkan.

Teguran
Biasakanlah memberi teguran namun teguran yang mampu memelihara dan membangun orang lain untuk bertumbuh. Keterbukaan antara sesama rekan guru untuk saling diingatkan dan mengingatkan akan berdampak baik untuk sebuah upaya perbaikan dan pemulihan hal-hal yang keliru.

Tuntaskan masalah
Jangan sesekali mengajarkan materi yang tidak Anda pahami. Jangan juga sering memberikan nasihat kalau Anda sendiri masih menyimpan api masalah. Pulihkan diri Anda dengan melakukan langkah-langkah iman, sembari Anda terus memposisikan diri sebagai seorang pendengar yang baik dari permasalahan orang lain. Pahami materi dan ajarkanlah. Tuntaskan masalah pribadi dan siaplah menjadi penolong bagi yang lain. Karena Anda telah berusaha menolong diri sendiri.

Cermati setiap perkembangan
Jadilah sekretaris yang baik, dengan mencatat setiap perkembangan murid Anda. Jangan segan dan jangan menunda menulis catatan berisi tentang saran bagi perbaikan perilakunya. Manfaatkan tulisan sebagai sarana untuk membangun orang lain

Layak mengajar
Yakinilah pengajaran yang Anda lakukan itu menitik laksana hujan, perkataan Anda menetes laksana embun, pendidikan yang Anda lakukan bagai hujan rintik ke atas tunas muda, dan laksana hujan pasca kemarau ke atas tumbuh-tumbuhan. Tuhanlah yang akan mengatur dan memberkati pertumbuhannya. Anda sudah cukup berusaha, selalu serahkan hasilnya kepada Tuhan. Hanya Dia-ah yang sebenarnya layak mengajar.

Peduli
Ketika Anda penuh masalah, badan terasa letih, spirit pun seolah hilang entah ke mana...., ingat, murid Anda tetap perlu disapa! Berikan tanggapan yang terbaik atas dirinya. Sapaan Anda cukup buat hatinya yang sumpek, ajakan Anda untuk ngobrol cukup buat kebutuhannya akan curhat, kepedulian Anda cukup untuk memperkaya batinnya bahwa ia adalah seseorang yang sangat dihargai gurunya.

Respon pada masalah
Anda adalah orang paling peduli atas diri murid. Setiap perubahan gerak-gerik murid yang cenderung menyendiri, tidak seperti biasanya, nganeh-anehi, trouble maker, acuh, atau gerak-gerik paling kecil yang terlihat dari sudut matanya atau tatapannya saja, Anda pasti sudah tahu bahwa ia ada dalam masalah. Dan segera Anda bergegas berujar,”Apa yang dapat saya bantu?”

Penguasaan diri
Seorang guru pun hanya manusia biasa. Kadang karena letih tubuhnya, penat pikirannya, menumpuk koreksiannya, padat tugasnya......, bisa saja ia marah. Bisa saja ia berteriak, bisa saja ia enggan mencipta. Namun guru yang menguasai diri adalah ia yang..... Berkuasa atas tubuh dan pikirannya, dalam letih ia tetap giat bekerja, dalam penat ia masih suka menasihati muridnya, dalam sibuknya ia tetap peduli pada kelasnya, dalam hari paling buruk ia adalah guru yang selalu ingin menciptakan sesuatu lebih baik dan indah dari karya sebelumnya. Kata-katanya manis didengar.

Intonasi suara
Suara yang keras perlu untuk kelas gaduh, suara yang pelan perlu untuk mengulang arti penting, suara yang lambat perlu untuk menegaskan teguran, suara yang lembut perlu untuk menenteramkan hati, suara yang tinggi perlu untuk mencegah kantuk, suara yang rendah perlu untuk melucu, suara yang warna-warni menyukakan hati. Murid perlu suara yang menarik hati.

Fleksibilitas
Suka berubah pendirian adalah hal paling buruk, suka berubah komitmen adalah hati yang mendua, suka berubah pendapat karena dia tidak mengerti apa yang diucapkan, tapi suka melihat kondisi, lalu menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi, itu adalah bijak. Anda perlu fleksibel karena fleksibel memuaskan hati yang kecewa, melegakan semangat yang patah, dan ia dapat dipercaya!

Sopan santun
Murid akan sangat terkenang pada guru yang santun, guru yang menghargainya sebagai pribadi yang istimewa, guru yang selalu berkata dengan sopan meski ia sedang dalam kesalahan, guru yang tetap berkata dengan lembut meski sedang marah, guru yang tidak menyimpan dendam meski ia pernah disakiti, guru yang menganggap muridnya sebagai mitra kerjanya!

Inisiatif
Prakarsa itu mahal harganya. Seharga waktu yang terbuang karena ingin mencoba hal baru. Seharga sendirian, tanpa teman melakukan sesuatu yang dirasa baik dan perlu sementara orang lain apatis dan ragu. Seharga tatapan mencemooh, diduga mencari sensasi atau pujian pimpinan meski sebenarnya mereka tahu hanya orang yang kreatif saja yang selalu memulai sesuatu meski itu berisiko besar. Seharga kegagalan melakukan pekerjaan karena belum ada patokan atau acuan atau model yang bisa dicontoh, maklum hasrat untuk mencoba melakukan sangat besar. Inisiatif adalah bibit pertama yang ditanam untuk menuju puncak (meminjam istilah dalam afi – akademi fantasi indosiar)

Pertumbuhan pribadi
Memberdayakan diri sendiri supaya potensi diri bisa terus melejit adalah tanggung jawab guru, karena pekerjaan guru selalu berkaitan dengan memampukan orang lain, memberdayakan orang lain, memengertikan orang lain, memahamkan orang lain, memfasihkan orang lain, memperlengkapi orang lain. Padahal orang lain yang adalah murid kita itu tidak hanya berguru di dalam kelas. Mereka bisa belajar dari siapa saja, apa saja, di mana saja, dengan cara apa saja. Mereka bertambah pintar dan bahkan bisa melebih gurunya, kalau gurunya itu tidak pernah memberdayakan dirinya sendiri. Anda pasti sedang memberdayakan diri saat ini!

Penilaian
Bagian yang tidak kalah pentingnya dalam proses belajar mengajar adalah memberikan penilaian terhadap murid. Guru perlu energi tambahan manakala tiba pada masa ulangan. Lebih pelik lagi dan harus dibiasakan oleh seorang guru adalah menilai dengan benar bukan hanya berhadapan dengan lembar ulangan atau tugas. Mengamati perubahan atau konsistensi murid dalam menghadapi persoalan. Menguji kemampuan murid dalam melaksanakan suatu tes keterampilan, mencatat satu demi satu perubahan yang dialami murid setelah melakukan materi yang Anda ajarkan.

Spirit kerja tim
Guru yang sering terlibat dalam kerja tim, mampu mengevaluasi, mampu merancang program baru dari kegagalan tempo hari, terbuka dengan perbedaan dan justru mampu bekerja sama dengan perbedaan-perbedaan yang ada, tentu memiliki pengalaman yang cukup penting untuk dibawa ke dalam kelas. Membawa spirit team work menjadi metode di dalam kelas dan menerangkan letak kebaikan dan kesalahan proses kerja pada murid, akan membawa murid ke dalam pengalaman berharga bagi hidupnya kelak. Hidup adalah kerja tim.

Hormat pada atasan
Barangkali Anda lebih pandai atau lebih berpengalaman daripada atasan Anda, tapi itu bukan alasan untuk tidak menghormati dia ketika Anda menemukan kesalahannya. Di depan umum simpanlah kesalahannya, untuk kemudian Anda sampaikan empat mata. Anda menempatkan posisinya sebagaimana seharusnya seorang pimpinan, jika selaku ’bawahan’ Anda dapat merendahkan hati secara tepat tanpa mengurangi prinsip Anda. Suatu saat Anda yang jadi atasan, begitu pula perlakuan ’bawahan’ Anda.

Ketepatan waktu
Jangan dibiasakan menoleransi keterlambatan. Terlambat menyerahkan kisi-kisi, kartu soal, naskah soal siap distensil. Terlambat menyerahkan perangkat mengajar: silabus dan skenario pembelajaran. Terlambat masuk kelas. Terlambat datang di acara rapat guru. Terlambat menyerahkan nilai hasil koreksi ulangan umum. Terlambat mengambil gaji bulanan. Ah....yang itu ndak mungkin terlambat!

Standar kedisiplinan siswa
Sejak awal tahun pelajaran - sekolah melalui wali kelas atau semua guru - menerangkan peraturan sekolah. Sosialisasikan setiap hari dalam dua minggu pertama, setelah itu berlakukan seperti yang tertera pada peraturan tertulis tersebut. Di antara guru harus sepakat dengan komitmen yang sudah diputuskan. Sikap guru harus seragam dalam memberlakukan aturan. Sikap yang berbeda penerapan terhadap murid akan menjadi akar masalah dari pendisiplinan. Murid perlu patokan bahwa standar kedisiplinan itu sama di mata guru.

Mengajar anak berpendapat
Rangsanglah murid dengan terus memberikan pertanyaan. Tidak semua pertanyaan Anda, Anda jawab sendiri. Temani mereka untuk mencari jawaban itu. Bantulah dengan memberikan patokan-patokan untuk mengarah pada jawaban. Ajarilah mereka untuk berani bertanya. Mintalah mereka berpendapat, biasakanlah mereka mengajukan ide. Bila perlu lakukan ide itu bersama-sama. Ajaklah mereka mengetahui kelemahan-kelemahan dari ide mereka, tapi tunjukkan juga kelebihannya. Rangsanglah terus agar mereka terbiasa memberikan apresiasi atau penilaian tentang sesuatu. Mulailah dari hal-hal sederhana. Dan hargailah meski pendapat mereka salah atau ngawur. Arahkan dan kelak Anda merasa bangga karena punya mantan murid jagoan diplomasi. Andalah guru yang pernah mengajar dan menemaninya belajar berpendapat.

Konsisten
Bersikaplah konsisten, tetapi bila Anda tidak konsisten, jujurlah dan mintalah maaf pada murid-murid Anda. Terangkan mengapa Anda berubah pendirian atau sikap. Jelaskan dengan gamblang dan sejujur-jujurnya. Murid menghargai guru yang konsisten, memiliki integritas tinggi atau melakukan seperti apa yang diucapkannnya.


Percaya diri
Sekali seminggu canangkan di kelas Anda intisari dari rahasia belajar menurut Bettie B. Young: program dirancang untuk sukses, bukan gagal, bagi semua orang. Ambillah pelajaran dari orang-orang besar yang berhasil. Demi mencapai tujuan belajar secara optimal, konsentrasikan pada enam hal yang sangat penting: keselamatan fisik, keamanan emosi, identitas, afiliasi, kompetensi, dan misi.

Tantangan di tempat kerja
Hanya sedikit pemimpin sekolah yang melakukan ini di tempat kerjanya. Yang penting dalam interaksi kerja di institusi adalah bagaimana menciptakan tempat kerja yang memungkinkan seseorang menjadi yang terbaik. Jika kepala sekolah Anda bukanlah orang dengan tipe seperti itu, maka kewajiban itu harus Anda ambil. Buatlah tempat kerja Anda menjadi menyenangkan. Bekerjasamalah mencapai tujuan secara kompak. Beri kesempatan bagi yang lain untuk mengaktualisasikan dirinya seluas mungkin bagi kelompok. Anda pun bisa dengan leluasa mengembangkan minat dalam kerja yang berujung prestasi.

Pencapaian guru
Selaku guru Anda dituntut untuk mencapai tujuan sekolah. Sayangnya rumusan tujuan pun kadang Anda tidak runtut menyebutkannya. Memang itu tidak begitu penting dibanding mencapai hal-hal berikut: (1) Anda telah mampu menumbuhkan rasa bangga pada siswa, bangga pada diri sendiri dan siswa pun memiliki keyakinan diri yang kuat, (2) Anda telah mampu mengajar siswa untuk menguasai kamampuan memecahkan masalah secara kreatif dan siswa pu mampu memanajemen diri sendiri dengan baik, (3) Anda telah mengembangkan prinsip belajar bagi siswa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan prakarsa sendiri, karena bagi mereka belajar adalah menyenangkan untuk sepanjang hidup, dan (4) Anda telah mampu membawa segenap persoalan, baik yang sedang dihadapi maupun yang bakal dihadapi.

Gaya belajar
Anda perlu meiliki kiat untuk menemukan gaya belajar Anda. Lalu Anda harus, tidak boleh tidak, menemukan dan membantu memanfaatkan secara optimal kecerdasan murid Anda. Dari 9 jenis kecerdasan Gardner, manakah yang patut dikembangkan oleh murid Anda. Bagaimanakah Anda bisa membantunya? Jika Anda berupaya mengajar dengan meletakkan tujuan akhir demi keberhasilan siswa Anda, Anda pasti akan mengajar dengan menggunakan berbagai macam metode dan media. Beripikirlah dengan keras sebelum Anda mengelola kelas Anda!

Kecerdasan linguistik
Gunakan metode bercerita, ceritakan kisah-kisah yang secara substansial sebenarnya Anda sedang mengajarkan materi inti dari pembelajaran hari itu. Gunakan permainan kosa kata, teka-teki, biarlah murid Anda bereksplorasi dengan perbendaharaan kata. Latihlah mewawancarai dan diwawancarai. Biasakan terjadi diskusi dan perdebatan dengan bertanggung jawab. Setiap membuat laporan mintalah mereka menggunakan sofware komputer untuk pengolah kata dengan kreatif.

Kecerdasan matematis logis
Ajaklah murid Anda bermain-main hitungan. Gunakan manual dan komputer. Rangsanglah mereka agar terbiasa memecahkan masalah. Biasakan mengalisis dan menafsirkan data. Tekankan agar berpikir logis. Integrasikan matematika dengan bidang lain agar mereka senang menerapkan prinsip matematika dalam konteks yang tidak terduga. Matematika dalam kehidupan sehari-hari tentu menarik bagi mereka.

Kecerdasan visual spasial
Manfaatkanlah gambar, lukisan, pahatan, coretan, simbol, diagram, peta, atau film untuk media mengajar. Latihlah murid Anda memetakan pikiran. Minta mereka agar memvisualisasikan pemikiran. Membiasakan berpikir dengan gambar sangat menyenangkan mereka. Apalagi melatih mereka menggunakan indera untuk membayangkan, ini pasti membuat mereka senang belajar.

Kecerdasan musikal
Musik sangat penting dalam proses belajar dan mengajar. Dampak psikis yang ditimbulkan cukup mempengaruhi siswa supaya terkonsentrasi dalam belajar dan memotivasi mereka untuk peka dalam mengolah dinamisasi pikiran dan perasaan. Anda dapat mengubah suasana hati Anda dan murid Anda dengan musik dan lagu. Ajarlah mereka belajar dari suatu lagu. Gunakan musik untuk bersantai. Suasana hati yang senang, memunculkan suasana kelas yang menyenangkan pula.

Kecerdasan kinestetis
Anda perlu melatih murid agar memiliki kontrol tubuh yang baik. Sarankan kepada mereka supaya menyenangi olahraga. Dengan tubuh yang sehat dan kuat, murid Anda memiliki respon fisikyang terlatih. Gunakan tarian dan drama sebagai sarana visualisasi diri. Ajarlah agar mereka peka terhadap lingkungan dengan memberikan respon atas masalah secara cepat.

Kecerdasan sosial
Murid dengan tipe apa pun harus dibiasakan untuk beraktivitas secara bersama-sama. Ingatkan mereka agar selalu bersosialisasi. Latihlah mereka untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi. Jadikan proses belajar sebagai sarana bergaul yang mengasyikan. Padukan metode sosialisasi dengan metode lain untuk meraih target belajar. Ketika Anda masuk dalam tim mereka, mereka pun akan terbiasa untuk bekerja dalam tim. Ingatkan untuk saling melengkapi, saling membantu, saling mengajari, dan salaing memberi teguran.

Kecerdasan intrapersonal
Sesekali Anda perlu berbicara dengan murid dari hati ke hati. Mereka harus bisa memposisikan diri sebagai pendengar dan di waktu lain merekalah yang berbicara. Ajar mereka untuk selalu menulis apa yang dirasakan. Ajar agar mereka selalu bertanya untuk sesuatu hal yang tidak mereka pahami. Pahamkan kepada mereka bahwa tidak hanya kelebihan yang harus dikenal tapi juga kelemahan diri, yang harus mereka kenali. Sehingga murid Anda akan terbiasa untuk memotivasi diri dan meningkatkan kesadaran diri dengan terus lebih baik. Ajarlah kemandirian, arahkan murid memiliki pusat minat yang terkontrol, dan beri stimulus untuk menggali inspirasi dan motivasi.

Kecerdasan Interpersonal
Buatlah diskusi kelompok kerja produktif sesering mungkin, bawalah situasi simulasi kehidupan real ke dalam kelas, beri kesempatan murid untuk magang, ciptakan sesi-sesi curah gagasan, dan ajarlah mereka untuk terbiasa menengahi konflik. Itu adalah pelatihan yang sangat penting setelah menguasai rumus-rumus teoretis.

Kecerdasan Naturalis
Ciptakan suasana jalan-jalan di alam, mempelajari ekosistem, mencermati ekologi, mengkreasi taman, dan giat berkebun. Kepekaan terhadap gejala alam, melatih murid lebih menghargai kehidupan.

Optimalkan kecerdasan ganda
Doronglah murid Anda untuk belajar dengan menggunakan seluruh kecerdasan mereka. Baik kecerdasan yang mereka unggulkan atau kecerdasan yang masih perlu ditingkatkan. Anda harus terus mendorong terjadinya proses berpikir. Seluruh pengajaran yang Anda lakukan seharusnya bertitik tolak dari: setiap murid adalah manusia yang berbakat!

Buanglah tekanan
Gordon Stokes pernah menulis, bahwa 80 % kesulitan belajar sangat terkait dengan adanya tekanan. Jika Anda ingin menyingkirkan berbagai kesulitan, maka buanglah tekanan-tekanan itu. Membuang tekanan tidak selalu berarti meniadakan aturan. Kadang tekanan muncul dari aturan-aturan yang dibuat sekolah atau para guru. Jadi, buatlah aturan yang mampu memotivasi murid untuk senang belajar. Membuat murid senang belajar merupakan suatu tujuan pengajaran.



































Jumat, 15 Agustus 2008

Memperbarui nilai kecakapan mengajar, pentingkah?


Mempersiapkan siswa menerima pelajaran adalah hal penting. Guru dituntut untuk cakap membangun iklim belajar. Model pengajaran yang dilakukan diharfapkan dapat meraih perhatian siswa. Guru dengan tegas menyatakan apa yang akan dipelajari. Ia menyatakan atau memperlihatkan pentingnya materi pelajaran yang akan diajarkan.
Memotivasi siswa untuk belajar adalah menu guru setiap hari. Ia menghubungkan informasi yang baru dengan pengalaman dan pengetahuan siswa sebelumnya. Guru yang baik menggunakan tehnik bekerja sama untuk memotivasi siswa belajar.
Rangkaian Pengajaran yang dilakukan berisi aktivitas-aktivitas yang sistematis. Ia selalu mengulang kecakapan dasar yang perlu, menyajikan hal yang konkrit sebelum menerangkan hal yang abstrak, dan menggunakan bantuan pendekatan visual dan manipulatif dengan penjelasan lisan. Guru selalu berusaha menyusun pengajaran dari hal sederhana kepada hal yang lebih kompleks, ia tidak cepat lelah, sebentar – bentar memeriksa pemahaman siswa, memeriksa kemajuan kelas secara berkala hari itu, menegaskan apa yang telah dipelajari hari ini, dan menggunakan latihan terpimpin dengan tepat. Progres yang terukur adalah pencapaian guru yang baik.
Guru membantu siswa dengan menyegarkan pemikiran mereka setiap hari. Ia memberikan penguatan dan ulangan, mengulang dan menguatkan pembelajaran melalui kelompok kerja terpimpin tugas kerja individual, dan melalui tugas pekerjaan rumah sesuai kebutuhan isi materi yang telah dirancangnya dalam rancangan persiapan pengajarannya.
Guru akan melibatkan siswa dengan optimal. Ia mengijinkan siswa untuk memberikan tanggapan dan konstribusi dengan bebas. Ia menjaga keseimbangan antara pengajaran yang berpusat pada guru dan yang berpusat pada siswa.
Guru berusaha menjaga tingkat kesulitan dengan tepat. Ia juga mengajarkan kecakapan yang baru pada siswa. Ia mengajarkan ulang kecakapan yang belum dikuasai oleh siswa.
Guru yang baik selalu mangelola kelas dengan efektif. Ia mempersiapkan prosedur untuk meminimalkan gangguan kelas, mengkomunikasikan peraturan dan hal-hal yang diharapkan dengan jelas, menunjukkan pengetahuannya tentang perilaku siswa yang tidak patut dan menahan atau mencegahnya sedini mungkin, dan menerapkan peraturan dengan konsisten dan adil.
Kecakapan lain yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah: kecakapan menggunakan tehnik bertanya yang baik, menggunakan bantuan pengajaran yang mengakomodasi multi modalitasnya, kecakapan mengolah dan memanfaatkan penggunaan buku teks dan materi tulisan yang lain. Dan yang terutama adalah kecakapan untuk mengimplementasikan kebenaran Alkitab yang terintegrasi dengan konteks area pengajaran.
Kecakapan mengajar ini baru sebagian dari aspek profesional yang seyogyanya dimiliki oleh seorang guru. Masih ada aspek lain yang perlu dikuasai. Seorang guru yang mau terus belajar adalah guru yang selalu mengatakan, ”Masih ada hal lain lagi yang perlu dipelajari!” Selamat belajar dan mengajar dalam hikmat dan kuasa Kristus.

Guru dan Kurikulum Inti



Saat ini adalah masa yang tepat bagi para guru untuk merefleksikan penguasaannya terhadap pelbagai teori pembelajaran. Semakin dalam seorang guru memahami teori-teori yang berkaitan dengan tugasnya sebagai seorang pengajar, pendidik, dan pelatih, maka semakin baik pula dia memahami kurikulum inti. Dalam sebuah kurikulum inti, rangkaian keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang telah ditentukan terlebih dahulu, diajarkan kepada semua murid. Dan guru harus memahami hal ini jauh hari sebelum dia masuk kelas!
Gerakan kurikulum inti berasumsi bahwa ada serangkaian pengetahuan seragam yang harus diketahui semua murid. Diharapkan kurikulum ini akan menghasilkan lulusan yang terdidik dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Guru adalah komponen penting yang berada di balik diberlakukannya suatu kurikulum di sekolah. Tentu hal ini berlaku bagi sekolah yang udah terbiasa menjadi guru kreatif, guru inspiratif, guru yang selalu berprakarsa, dan bukan guru yang sekadar pelaksana teknis, guru yang hanya bisa melakukan seperti apa yang pemerintah sarankan tanpa melakukan upaya mengkritisi, mengembangkan, dan memperbarui!
Faktanya, ada konflik yang berkembang mengenai topik-topik apa saja yang perlu dikandung sebuah kurikulum inti. Tiap sekolah tentu boleh dan sah-sah saja jika memiliki ke-khas-an! Beberapa pihak ingin membatasi kurikulum inti kepada mata pelajaran akademis dasar seperti bahasa, matematika, sains, dan kewarganegaraan, sementara pihak lain ingin memasukkan hasil-hasil pembelajaran umum seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, kerja kelompok, dan pelayanan masyarakat. Mana yang baik? Berpulang pada kebutuhan sekolah dan kebutuhan anak!
Kurikulum dibangun di atas inti yang sudah dimandatkan, yang ditentukan dan dirancang di luar kelas. Semua murid belajar dari satu rangkaian pengetahuan, keahlian, dan kemampuan. Meskipun isi akademis tetap adalah fokus utama kurikulum inti, namun beberapa kurikulum inti bergerak ke arah aplikasi dan pemecahan masalah.
Untuk membangun sebuah kurikulum sekolah yang mampu menelorkan siswa yang dapat mencari solusi atas problematika hidupnya, dan siswa yang mampu memutuskan untuk hidup di jalan kudus-Nya, para guru memang harus terus berbenah dan mengeksplorasi pengalaman dan perkembangan teknologi pembelajaran masa kini dan masa datang. Jadi, selamat menyegarkan kembali dengan teori-teori pembelajaran! Jika perlu beli dan bacalah Jurnal Pendidikan Kristen "Transforming" yang dalam edisi ke-6 saya lebih banyak mengambil ide dan mengembangkan dari On Purpose Associates, majalah Christian School Education, dan Christian Early Education ACSI. Inilah kesempatan baik untuk memberi karakter penuh berkat pada kurikulum sekolah kita! Selamat mengeksplorasi, membanding-bandingkan, memilih, memadukan, dan mengkreasi warna baru bagi kurikulum sekolah kita.