Kamis, 04 Juni 2009

Menemani Anak Bertumbuh Dalam Kebiasaan Belajar Di Rumah

Menemani Anak Bertumbuh Dalam Kebiasaan Belajar Di Rumah

Pengalaman pindah rumah yang berujung memindahkan anak-anak saya dari Sekolah Petra ke sekolah negeri, karena alasan jarak yang sangat jauh dari rumah ke Petra terdekat, memang sebuah pengalaman sangat bagus bagi saya.. Saya jadi mengerti bahwa Petra masih punya iklim pembiasaan belajar yang bagus, pembiasaan belajar di sekolah mengalir hingga terbawa ke rumah. Dari pengalaman belajar yang cukup mandiri dan sistematis di Petra lalu berubah ke pengalaman belajar yang tergantung dan kurang punya ekspektasi tinggi untuk belajar, itu dialami anak pertama saya. Maka ketika hampir menuntaskan kelas enam pun, saya tidak segan lagi ‘membawa’nya ke Petra meskipun untuk itu dia bakal menempuh jarak yang lumayan jauh dan waktu yang terbuang banyak di jalan dan energi yang tentu lebih banyak terkuras.

Pengalaman menghadapi anak yang mulai menghilangkan kebiasaan baiknya dalam belajar gara-gara sekolah barunya tidak lagi punya pembiasaan belajar yang baik, menjadikan saya berusaha keras bagaimana membuat anak-anak saya lebih mandiri dan berinisiati dalam belajar.

Saya mulai menunjukkan perhatian dan ketertarikan pada upaya belajarnya, lebih ketat dari sebelumnya. Saya tidak hanya membiasakan bertanya: “Bagaimana pelajaran di sekolah hari ini?” tapi juga menawarakan bantuan, apa yang saya bisa bantu untuk mengerjakan pekerjaannya yang sulit. Saya berusaha untuk berinteraksi dengan lebih intensi ketika dia harus menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Saya tidak lagi meminta dia untuk mengerjakan pekerjaannya sendirian, kadang saya ada di ruangan yang sama dengannya. Hal ini tergantung pada seberapa perlu saya menyediakan diri untuk tempat bertanya.
Mengajarkannya untuk lebih terampil mengorganisasi baru-baru ini saya melakukan. Pada umumnya mengerjakan sesuatu secara tidak teratur dan tidak rapi. Saya mulai mengajarnya untuk tertib dan bertamnggungjawab, pada saat dia berekreasi dengan teman-teman sekolahnya. Saya minta dia membuat laporan sederhana uang yang dipakainya selama rekreasi. Ia tidak bisa menyimpan ingatan segala-galanya dalam otaknya, ia perlu dibiasakan untuk mencatat sesuatu yang penting yang musti dilakukannya.

Tidak ada komentar: